Cerita Dibalik Batalnya Bibit Samad Rianto Menjadi Kapolri


Beliau ini adalah sosok Polisi Indonesia yang LANGKA dan LUAR BIASA.

BSR itu malah lebih hebat, bersih dan berani dibanding mantan Kapolri Jend Hoegeng. Ada dasarnya?

BSR adalah Jenderal Polisi (Irjen Pol Purn.) yang sangat jujur, teguh memegang amanah dan sumpah Bhayangkara, tidak tergoda materi dan suap.

Tahukah anda bahwa Bibit Samad Rianto ini sebenarnya Calon Kapolri pada masa Presiden Gus Dur. Beliau tersingkir di detik2 terakhir.

Bibit S Rianto digagalkan oleh para pembisik2 Gus Dur yang durjana itu.

Presiden Gus Dur sangat respek, kagum dan suka pada Bibit SR ini. Kenapa? Gus Dur tahu track recordnya dan integritasnya yang luar biasa.

Presiden Gus Dur sempat memanggil Bibit S Rianto yang saat itu Rektor Ubhara ke Istana. Diskusi serius tentang rencana besar Reformasi Polri.

"Saya berencana menunjuk anda sebagai Kapolri, apakah anda bersedia?" tanya Gus Dur pada Bibit Samad Rianto. "Siap Pak Presiden".

"Mohon maaf Pak, jika berkenan, saya ingin tahu apa yang menjadi agenda utama dan prioritas Bapak Presiden terhadap Polri?" Bibit balas tanya.

"Saya ingin anda mereformasi total Polri sesuai dengan kebutuhan bangsa dan negara. Dukung terwujudnya masyarakat madani dan demokratisasi".

"Saya juga minta anda membasmi tuntas Narkoba. Yang lain2, anda pasti lebih tahu" jawab Gus Dur. "Siap Pak Presiden" Bibit jawab.

Lalu Bibit mempersiapkan semua hal dalam rangka tugas barunya sebagai Kapolri. Dia ajak Irjen Pol Rusdihardjo untuk bantu strategi basmi Narkoba.

Rusdihardjo adalah Perwira Polri yang saat itu dinilai paling paham tentang pemberantasan Narkoba. Sekolahnya lengkap.

Bibit S Rianto sebagai calon Kapolri membawa Rusdihardjo ke Istana ketemu Presiden Gus Dur. Saat itu hadir juga Letkol Juanda, staf Gus Dur.

Rusdihardjo diperkenalkan ke Gus Dur yang rencananya diplot Bibit S Rianto sebagai Calon Wakapolri. Tugas Khusus : Berantas Narkoba.

Setelah selesai menghadap Presiden Gus Dur dan tinggal menunggu hari pelantikan sebagai Kapolri, tiba2 Bibit S Rianto diundang PB NU.

Dengan niat baik Bibit S Rianto temui Pimp PB NU. Setelah lama berbincang dan silahturahmi, salah seorg elit PB NU minta "bantuan" dana.


Permintaan dana sebesar Rp. 6 milyar tersebut rencananya untuk membangun gedung kantor PB NU. Bibit tanpa basa basi bilang tidak punya uang.

Padahal ada teman baik Bibit yang bernama Willy Junaedi yang siap membantu penuhi permintaan PB NU. Bibit tidak mau. Dia menolak tegas.

Akhirnya pertemuan Bibit - PB NU itu diakhiri suasana canggung dan hambar. Bibit pulang. " Aku iki opo, ora isu kayak ngono2." Katanya.

Sampai hari H pengumuman Kapolri baru, tidak ada kabar kepada Bibit. Tiba2 saja Presiden Gus Dur umumkan Kapolri baru adalah Rusdihardjo!

Apa reaksi Bibit? Tidak ada. Dia hanya tersenyum ketika ditanya teman karibnya. Malah temannya itu yang geram dan sampai sakit karena stres.

Ketika menjenguk temannya yang sakit itu, Bibit tanya kenapa kamu stres sampai sakit? Temannya jawab : karena reformasi pasti gagal!

"Percuma kita reformasi jika Polri tidak direformasi. Polri butuh mas Bibit" ujar temannya itu.

Gus Dur melantik Rusdihardjo jadi Kapolri. Setelah dilantik, dia lagsung temui Bibit dan minta Bibit jadi Wakapolri. Bibit menolak.

Bibit tetap jadi Rektor UnBhara dan mengajar. Sampai akhirnya kemudian dia terpilih jadi wakil ketua KPK.

Tahukah anda ketika Bibit jadi Kapolda Kaltim? Dia ditawari min. 500 juta - 1 M per bulan oleh Pengusaha2 HPH. Bagaimana sikap dan responnya?

Besoknya dia operasi besar2an di hutan Kaltim. Tangkapi semua pelaku ilegal logging. Kecuali yang dijaga oknum2 TNI.

Untuk atasi ulah oknum2 TNI yang bekingi ilegal logging, Bibit temui Pangdam Mayjen Muhdi PR yang teman seangkatannya di Akmil 70.

Kepada Muhdi, Bibit katakan " Muh, mulai besok kau tarik semua pasukanmu yang jaga hutan. Kalau tidak, kita perang !!" Muhdi keder

Besoknya semua pasukan TNI di HPH2. Illegal logging hilang dari hutan Kaltim.

Semua jenis mafia di Kaltim hilang musnah ketika Bibit S Rianto jadi Kapolda. Kriminalitas turun drastis. Tapi ada dampak dahsyatnya.

Saat itu kas negara kosong. Tidak bisa dukung operasional Polri. Suap diharamkan Bibit. Polda Kaltim sulit kerja maksimal.

Tidak tahan kondisi itu, direktur2 Polda menghadap Bibit. Minta kelonggaran boleh terima sumbangan pengusaha2. Apa jawab Kapolda Bibit?

"Selama saya jadi Kapolda, saya tidak izinkan sumbangan apalagi suap. Siapa yang langgar, saya tangkap saya bui. Tidak ada kecuali.


Jika kalian semua tidak setuju, saya sarankan malam ini kalian shalat tahadjud. Doakan saya cepat dicopot dari Kapolda Kaltim" ujar Bibit.

Tak tahu apakah karena doa para anak buahanya atau lobi Muhdi PR atau ulah para mafia, akhirnya Bibit S Rianto dicopot dari Kapolda Kaltim.

Hanya 11 bulan Bibit jabat Kapolda Kaltim dan kemudian dimutasi jadi Korsahli Kapolri. Namanya harum sepanjang masa di Kaltim.

1 comment: